10 Produk Made In China Paling Laris Di Indonesia



10 Produk Made In China Paling Laris Di Indonesia [ www.BlogApaAja.com ]

Jakarta

- Produk-produk non migas asal Negeri Tirai Bambu China cukup sukses menembus pasar Indonesia. Produk-produk seperti mesin mekanik, peralatan listrik, diimpor dengan nilai yang sangat besar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 10 barang impor terbanyak dari China yang diimpor, antaralain:

1.

Mesin-mesin/ pesawat mekanik dengan total impor per triwulan I tahun 2012 senilai US$ 1,7 miliar

10 Produk Made In China Paling Laris Di Indonesia [ www.BlogApaAja.com ]

2.

Mesin/ Peralatan listrik dengan total impor per triwulan I tahun 2012 senilai US$ 1,5 miliar.

3.

Besi dan Baja dengan total impor per triwulan I tahun 2012 senilai US$ 290,8 juta.

4.

Benda-benda dari besi dan baja dengan total impor per triwulan I tahun 2012 senilai US$ 280,9 juta

5.

Bahan Kimia Organik dengan total impor per triwulan I tahun 2012 senilai US$ 244,3 juta.

6.

Plastik dan Barang dari plastik dengan total impor per triwulan I tahun 2012 senilai US$ 187,6 juta.

7.

Pupuk dengan total impor per triwulan I tahun 2012 senilai US$ 155,5 juta.

8.

Kendaraan dan bagiannya dengan total impor per triwulan I tahun 2012 senilai US$ 149,2 juta.

9.

Buah-buahan dengan total impor per triwulan I tahun 2012 senilai US$ 140,9 juta.

10.

Bahan Kimia Anorganik dengan total impor per triwulan I tahun 2012 senilai US$ 125,7 juta

Selain sepuluh barang-barang utama itu, terdapat barang-barang lain dengan total impor per triwulan I tahun 2012 senilai US$ 1,9 miliar.

Komoditas impor yang tumbuh subur khususnya bulan Maret 2012, adalah kendaraan dan komponennya, dengan pertumbuhan 68,6% dari bulan sebelumnya yang hanya senilai US$ 55,9 juta menjadi US$ 150 juta.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit perdagangan Indonesia-China semakin melebar. Pada triwulan I-2012 ini defisit perdagangan Indonesia dengan China sebesar US$ 1,6 miliar. Total nilai ekspor Indonesia ke China dalam 3 bulan sebesar US$ 5 miliar, sementara nilai impornya US$ 6,6 miliar.

Follow On Twitter